Jumat, Mei 22, 2009

Pendidikan Keagamaan

Menag Komitmen Memajukan Pendidikan Islam

Minggu, 18 Januari 2009

Jakarta, 16/1 - Departemen Agama sebagai penanggungjawab pendidikan Islam di Indonesia memikul tugas dan tanggungjawab sejarah yang besar. Karena itu Menteri Agama Dr. Muhammad Maftuh Basyuni menyatakan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

"Sebagai Menteri Agama, saya berkomitmen dan bertanggungjawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di negeri yang saya cintai ini," kata Maftuh saat membuka rapat kordinasi dan seminar pendidikan nasional "Pembangunan Pendidikan Islam" di Jakarta, Kamis malam (15/1).

Menurutnya, tanggungjawab itu bukan saja bersifat administrasi-kenegaraan, melainkan tugas kekhalifahan yang diamanatkan oleh Allah SWT dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapanNya kelak di yaumul makhsyar.

"Bagaimana kita sebagai aparat Depag, akan menghadap Allah SWT jika amal salih kita, tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepada kita sebagai penanggungjawab pendidikan Islam tidak kita laksanakan secara amanah?"

Maftuh mengungkapkan, dirinya tidak mau menjadi orang yang muflis (bangkrut) sebagaimana digambarkan oleh Nabi Muhammad Saw, akibat amal yang tidak sepadan dengan amanah yang harus ditunaikan kepada para pendidik, anak didik, orang tua yang menitipkan anak-anaknya di lembaga pendidikan Islam dan stakeholders lainnya.

Dikatakan, bahwa para pendiri (founding fathers) Departemen Agama amat menyadari potensi besar pendidikan Islam saat itu perlu pewadahan dan pengaturan yang tepat agar anak-anak muslim dari berbagai strata bisa melakukan mobilisasi sosial dengan memperoleh akses pendidikan yang layak.

Tugas sejarah itu telah dilaksanakan dengan baik ketika Kementrian Agama saat itu melakukan konsolidasi administrasi lembaga-lembaga Islam secara nasional, termasuk lembaga pendidikan Islam yang sebelumnya mengalami marjinalisasi akibat politik pendidikan penjajah Belanda.

"Tugas kita sekarang adalah melanjutkan perjuangan pendahulu kita dengan melakukan upaya serius dan investasi di bidang pembangunan pendidikan Islam yang lebih bermakna, tepat sasaran dan berorientasi mutu," kata menteri seraya mengingatkan agar jangan cepat puas dengan prestasi yang sedikit. "Teruslah berimprovisasi dan berinovasi mencari jalan-jalan pembaharuan," pinta Menag Maftuh.

Sementara Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Mohammad Ali mengatakan, anggaran pendidikan pada tahun 2009 meningkat signifikan sebagai bukti dari komitmen pemerintah untuk memenuhi tuntutan Undang-Undang Dasar 1945.

"Alokasi Anggaran pendidikan Islam tahun 2009 ini mencapai Rp 21,998 trilyun, dengan perincian anggaran di pusat 6,31 persen, anggaran di kanwil-kanwil 82,09 persen dan anggaran di PTAIN 11,6 persen," paparnya.

Dirjen melaporkan, rakor dan seminar pembanguan pendidikan Islam diikuti 250 peserta terdiri dari pejabat eselon I dan II Depag, para rektor UIN/IAIN dan Ketua STAIN serta para kepala Kanwil. Narasumber yang diundang antara lain, Prof Dr Fasli Djalal (Diknas), KH Ahmad Mustofa Bisri, Drs Farid Wajdi (Wagub Kaltim). (ks). [sumber: www.depag.go.id]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar