Kamis, Maret 19, 2009

Pendidikan Usia Dini

Olimpiade Matematika untuk Anak Usia Dini

Olimpiade Matematika Untuk Anak Usia Dini, mungkinkah?

Saat ini, dunia pendidikan di Indonesia sedang giat-giatnya mengembangkan suatu metode pendidikan dengan cara mengikutkan anak didik mengikuti berbagai olimpiade, baik di tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional, hingga di dunia.
Hal ini bertujuan:
Menjadi barometer sistem pendidikan Indonesia di kancah pendidikan secara nasional dan internasional.
Memacu peningkatan sistem pendidikan di Indonesia.
Menjadi kebanggaan bangsa jika siswa-siswinya dapat meraih juara di ajang nasional maupun internasional.

Mengingat hal-hal tersebut di atas, jika ingin berprestasi di ajang olimpiade internasional, khususnya olimpiade matematika, maka otoritas pendidikan di Indonesia haruslah mengembangkan suatu format ajang olimpiade matematika sejak anak berusia dini. Analog dengan sistem pembinaan olah raga, dimana negara-negara di dunia mengembangkan pembinaan atlit-atlit yang akan berlaga di ajang olimpiade sejak atlit tersebut berusia dini, maka pembinaan kecerdasan matematika haruslah dimulai sejak usia dini.
Masalahnya adalah, mungkinkah membina anak usia dini untuk mengikuti ajang olimpiade matematika? Matematika bagi sebagian anak merupakan sesuatu yang sangat sulit, bahkan menakutkan! Di sisi lain, dunia anak adalah dunia bermain.
Critical point yang dianjurkan para pakar pendidikan untuk melejitkan kecerdasan logis-matematis adalah menjadikan anak mencintai matematika. Mencintai matematika bagi anak-anak dengan pendekatan permainan matematika.
Dengan demikian, olimpiade matematika bagi anak usia dini haruslah:
1. mengandung unsur permainan.
2. menarik bagi anak usia dini
3. tidak memberatkan anak usia dini
4. anak tidak merasa tertekan atau terpaksa
5. menyenangkan dan memotivasi anak untuk berprestasi di bidang matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar